LeIP sebagai lembaga yang memiliki fokus pada pembaruan dan penguatan institusi peradilan, menyambut baik keterbukaan Pusdiklat Teknis Peradilan Mahkamah Agung untuk memperkuat program pendidikan dan pelatihan mengenai penerapan Hak Asasi Manusia bagi para calon Hakim. Dengan dukungan dari Kedutaan Besar Norwegia di Indonesia, LeIP telah melaksanakan Pembahasan Draft Modul Pelatihan HAM dan Finalisasi Draft TOR Materi E-Learning bersama Pusdiklat Teknis Peradilan dan Pelatihan untuk Pelatih (Training of Trainer) Hak Asasi Manusia untuk Hakim dan Calon Hakim dengan Pimpinan, para Hakim Tinggi, Tim E-Learning Pusdiklat Teknis Peradilan Mahkamah Agung, External Trainer dan Observer.
LeIP dipercaya untuk menjadi Pengajar dalam kegiatan Diklat III Program Pendidikan dan Pelatihan Calon Hakim (PPC) Terpadu Angkatan III Lingkungan Peradilan TUN, Agama, dan Umum Seluruh Indonesia. Dengan bantuan beberapa pengajar External LeIP, implementasi Modul Hak Asasi Manusia (HAM) sukses menjadi salah satu materi dalam kegiatan Diklat III Program Pendidikan dan Pelatihan Calon Hakim (PPC) Terpadu Angkatan III Lingkungan Peradilan TUN, Agama, dan Umum Seluruh Indonesia.
Pada kelas Peradilan TUN, LeIP menghadirkan pengajar HAM yang ahli dibidangnya, Zainal Abidin, S.H., Mlaw&Dev. Zainal juga terlibat dalam penyusunan modul HAM bersama Peneliti LeIP lainnya. Diantaranya Dian Rositawati, S.H., LL.M., Astriyani, S.H., MPPM., Nur Syarifah, S.H., Muhammad Tanziel Aziezi, S.H., Arsil, Liza Farihah, S.H., dan Miko Susanto Ginting, S.H. Selain menghadirkan pengajar, LeIP juga melibatkan observer untuk mempelajari dan mengevaluasi proses belajar mengajar selama di Pusdiklat Mahkamah Agung RI, pada 5 Agustus 2019. Observer yang dihadirkan antara lain: Liza Farihah, S.H., Muhammad Tanziel Aziezi, S.H., dan Raynov Tumorang Pamintori, S.H.
Setelah sukses dalam kelas perdananya, LeIP mencoba memberikan evaluasi untuk mempersiapkan kelas-kelas berikutnya. Agenda setelah kelas Peradilan TUN adalah mengisi kelas HAM di Peradilan Agama. Dalam kelas Peradilan Agama, LeIP berkolaborasi dengan Putri Kusuma Amanda, S.H. Putri juga terlibat dalam penyusunan Modul HAM untuk Peradilan Agama bersama Liza Farihah, S.H., dan Nur Syarifah, S.H.
Selain Putri Kusuma Amanda, pengajar lainnya Astriyani, S.H., MPPM., Dian Rositawati, S.H., LL.M., dan Zainal Abidin, S.H., Mlaw&Dev. Observer yang terlibat Nur Syarifah, S.H., Muhammad Tanziel Aziezi, S.H., dan Marsha Habib (Staf Komunikasi & Umum PUSKAPA Universitas Indonesia).
Sedikit berbeda dari kelas Peradilan TUN, LeIP mengajak Prof. David Cohen (Direktur Asian International Justice Initiative – Program Kerjasama antara WSD Hands Center dan East West Center), dan 2 (dua) mahasiswa magang dari Stanford University, Melodie Dongyao Liu dan Alisha Zhao untuk melihat proses Diklat III Program Pendidikan dan Pelatihan Calon Hakim (PPC) Terpadu Angkatan III Lingkungan Peradilan Agama Seluruh Indonesia (30/08/2019).
Dalam rangkaian terakhir Kelas HAM di Peradilan Umum yang dilaksanakan pada 6 September 2019, LeIP berkolaborasi dengan Eko Riyadi, S.H., M.H. (Direktur Pusat Studi Hukum dan Hak Asasi Manusia UII -PUSHAM UII) dan Uli Parulian Sihombing (Direktur Eksekutif The Indonesian Legal Resource Center). Selain itu, pengajar lainya antara lain Nur Syarifah, S.H., Muhammad Tanziel Aziezi, S.H., Arsil, Zainal Abidin, S.H., Mlaw&Dev., Miko Susanto Ginting, S.H., Raynov Tumorang Pamintori, S.H., dan 2 (dua) orang observer Jane Aileen Tedjaseputra, S.H., LL.M., dan Liza Farihah, S.H.
Capaian yang diharapkan setelah mendapatkan materi Hak Asasi Manusia, para Calon Hakim menyadari perannya sebagai garda terakhir perlindungan HAM di Indonesia, sehingga dapat menggunakan perspektif HAM dalam mempertimbangkan setiap perkara yang diterimanya.