Muhammad Tanziel Aziezi, S.H.

IMG_0607_GM

Muhammad Tanziel Aziezi (Azhe) merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 2014, Program Kekhususan Hukum tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan (Hukum Pidana). Sejak tahun 2015, Azhe berstatus sebagai peneliti di Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan (LeIP). Hingga pada 23 November 2023, Azhe resmi menjadi Direktur Eksekutif LeIP. Sampai saat ini, Azhe terlibat dalam beberapa kegiatan, antara lain:

  1. Pemantauan Pengadilan Tipikor di 5 (lima) kota, yaitu Medan, Bandung, Jakarta, Surabaya, dan Makassar (2015-2016);
  2. Penelitian tentang penafsiran Pasal 156a huruf a KUHP tentang penodaan agama (2017-2018);
  3. Penelitian tentang perolehan dan pengelolaan bukti elektronik (2017-2019);
  4. Delegasi Mahkamah Agung dalam studi banding ke Hoge Raad Belanda terkait implementasi sistem kamar (2018 dan 2023);
  5. Penelitian tentang penguatan sistem eksekusi putusan perdata (2018-2019);
  6. Penyusunan modul dan pelaksanaan diklat Calon Hakim untuk materi “Hak Asasi Manusia” (2018-2019);
  7. Penyusunan modul dan pelaksanaan diklat “Penerapan Prinsip HAM Dalam Praktik Peradilan” untuk Hakim (2020-2021);
  8. Penyusunan modul dan pelaksanaan diklat “Penerapan Prinsip HAM Dalam Praktik Peradilan” untuk Jaksa Penuntut Umum (2020-2021);
  9. Penelitian tentang “Penguatan Pengadilan Tipikor” (2020-2021);
  10. Penyusunan modul pelatihan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bidang sumber daya alam untuk materi “Perolehan dan Pengelolaan Bukti Elektronik” (2021);
  11. Penelitian tentang prosedur bantuan hukum timbal balik dalam penanganan perkara tindak pidana korupsi dan pemulihan aset serta peran dan kapasitas otoritas pusat di indonesia (2021-2022);
  12. Penelitian tentang “Ekspresi Politik dan Kejahatan Terhadap Keamanan Negara” (2019-2022);
  13. Penelitian tentang “Praktik Penyiksaan (Torture) Dalam Peradilan di Indonesia” (2022);
  14. Penelitian tentang “Audit KUHAP: Studi Evaluasi Terhadap Keberlakuan Hukum Acara Pidana Indonesia” (2021-2022);
  15. Pelaksanaan Human Rights Intensive Course bersama Norwegian Center for Human Rights (NCHR) di Oslo, Norwegia (2023).

Selain itu, Azhe juga memiliki beberapa publikasi, antara lain:

  1. Ineffectiveness of Enforcement of Constitutional Court Decision in Indonesia, The International Academic Forum (IAFOR), 2016;
  2. Polemik Penjatuhan Pidana Kurungan Pengganti Denda Dalam Tindak Pidana Perikanan di Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif, Dictum LeIP, 2019;
  3. Peran Penting Konsistensi Putusan Mahkamah Agung Terkait Pelaksanaan Pidana Denda Pajak Dalam Mengoptimalkan Pengembalian Penerimaan Negara Dari Tindak Pidana Pajak, The Digest: Journal of Jurisprudence and Legisprudence Vol. 1 No. 1, 2020;
  4. Mencari Solusi Atas Masalah Pemidanaan Suatu Kebijakan Dengan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia, Indonesia Criminal Law Review: Vol. 1: No. 2, Article 1, 2022.

Selain menjadi peneliti, Azhe aktif menulis di blog miliknya, www.kanggurumalas.com .

Muhammad Tanziel Aziezi (Azhe) joined with LeIP on 2015. He has bachelor degree from Faculty of Law, Universitas Indnesia. Since joining LeIP, Azhe has been involved in several activities, including:

  1. Monitoring the Anti-corruption Court in Medan, Bandung, Jakarta, Surabaya, and Makassar (2015-2016);
  2. Research on “The Interpretation of Article 156a Letter a of The Criminal Code on Blasphemy” (2017-2018)
  3. Research on “The Handling of Electronic Evidence” (2017-2019);
  4. Part of Mahkamah Agung RI delegation for study visit to Hoge Raad, Netherland on the implementation of chamber system (2018 and 2023);
  5. Research on “Towards an Effective Case Decision Execution System (CDES) in Indonesia” (2018-2019);
  6. Developing the module and involve in the Judge Candidates training on “Human Rights” matters (2018-2020);
  7. Developing the module and involve in the “The Implementation of Human Rights Principle on the Judiciary” training for Judges (2020-2021);
  8. Developing the module and involve in the “The Implementation of Human Rights Principle on the Judiciary” training for Prosecutor (2020-2021);
  9. Research on “Strengthening the Anti-corruption Court” (2020-2021);
  10. Developing the training module for Civil Servant Investigator of natural resource sectors on the “Acquisition and Management of Electronic Evidence” matter (2021);
  11. Research on the Mutual Legal Assistance mechanism in corruption cases handling and asset recovery as well as the capacity of Central Authority in Indonesia (2021-2022);
  12. Research on “Political Expression and the Crimes Against National Security” (2019-2022);
  13. Research on “The Practice of Torture in the Indonesian Criminal Justice System” (2022);
  14. Research on “The Audit on Criminal Procedure Code: The Evaluation on Application of Indonesian Criminal Procedure Law” (2021-2022);
  15. The implementation of “Human Rights Intensive Course” in collaboration with Norwegian Center for Human Rights (NCHR) at Oslo, Norway (2023).

In addition, he also has several publications, among others:

  1. Ineffectiveness of Enforcement of Constitutional Court Decision in Indonesia, The International Academic Forum (IAFOR), 2016;
  2. Polemik Penjatuhan Pidana Kurungan Pengganti Denda Dalam Tindak Pidana Perikanan di Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif, Dictum LeIP, 2019;
  3. Peran Penting Konsistensi Putusan Mahkamah Agung Terkait Pelaksanaan Pidana Denda Pajak Dalam Mengoptimalkan Pengembalian Penerimaan Negara Dari Tindak Pidana Pajak, The Digest: Journal of Jurisprudence and Legisprudence Vol. 1 No. 1, 2020;
  4. Mencari Solusi Atas Masalah Pemidanaan Suatu Kebijakan Dengan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia, Indonesia Criminal Law Review: Vol. 1: No. 2, Article 1, 2022.

Apart from being LeIP researcher, Azhe is actively writing on his blog, www.kanggurumalas.com .